29 Okt 2011 By: Gede Astawan

Tri Hita Karana

Konsep Tri Hita Karana adalah konsep utama dalam berhubungan yang digunakan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis di dunia, maupun dalam memberi jalan terbaik menuju kehidupan mendatang.

Tri Hita Karana terdiri dari tiga kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, dimana:
Tri artinya tiga ('three'),
Hita artinya kebahagiaan,
Karana artinya penyebab ('karena'),
jadi Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kebahagiaan.

Adapun tiga penyebab itu adalah :
  1. Parhyangan, yang berasal dari kata Hyang, yang berarti yang dipujikan atau maha diatas, dalam hal ini yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal itu. Jadi Parhyangan adalah melaksanakan hubungan yang harmonis dengan Tuhan.
  2. Pawongan, dengan kata dasar wong berasal dari bahasa Jawa Kuno dan dalam bahasa Jawa yang berarti orang atau manusia. Jadi Pawongan adalah hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.
  3. Palemahan, dengan kata dasar lemah, yang berarti alam atau lingkungan. Palemahan adalah melaksanakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan atau alam.



Parhyangan
Setiap manusia Indonesia diwajibkan untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan konsep Parhyangan itu sendiri. Disamping memeluk agamanya, manusia pun wajib untuk menjalankan segala bentuk perintah Tuhan yang disampaikan atau dituliskan atas wahyu Tuhan lewat para orang suci dalam bentuk kitab sucinya sesuai agama dan jalan kepercayaan masing-masing. Baik itu beribadah, bersembahyang, memuja, melakukan upacara-upacara ritual keagamaan, mempelajari kitab suci dengan tekun, merupakan jalan-jalan penerapannnya.



Pawongan
Melaksanakan hubungan sesama manusia dengan konsep kesetaraan, saling menghormati, tidak memiliki dendam dan rasa iri hati, saling menolong, bergotong royong sesuai dengan kepribadian manusia Indonesia adalah bentuk dari Pawongan. Terutama dalam pemahaman Bhinneka Tunggal Ika, yaitu bahwa walaupun kita sebagai manusia itu memiliki banyak perbedaan, seperti perbedaan suku, agama, adat istiadat, budaya, kepribadian, dan lain sebagainya, tetapi kita adalah satu, yaitu sama-sama mahluk ciptaan Tuhan, yang telah dibekali akal dan budi untuk membedakan antara yang baik dan buruk, salah dan benar, sehingga kita mampu berlaksana sebagai manusia yang berbudaya yang baik dan harmonis.



Palemahan
Menjaga kebersihan lingkungan adalah tindakan pertama dan utama yang sesuai dengan konsep Palemahan. Tidak membuang sampah sembarang, tidak membuang limbah ke sungai maupun ke sekitar perumahan penduduk ataupun ke hutan sekalipun, kecuali di tempat penampungan yang telah ditentukan. Menjaga keharmonisan dengan alam adalah kemuliaan dari konsep ini. Tidak berburu hewan-hewan liar apalagi hewan yang dilindungi undang-undang, tidak menebang pohon sembarangan apalagi membabat hutan dimana hutang merupakan paru-paru dunia ini. Bayangkan saja kalau seandainya manusia tanpa paru-paru. Akankah ia mampu hidup. Begitu pula bagaimana jika paru-parunya keropos seperti hutan-hutan diseluruh dunia yang semakin rusak dan menyempit, khususnya di Indonesia, akibat ulah penebangan hutan. Mari kita jaga hutan kita, agar sumber air tidak berkurang, yang berakibat lahan pertanian menyempit dan pada akhirnya kita kekurangan makanan.

Nah, demikian sedikit penjelasan mengenai konsep Tri Hita Karana yang agung dan sempurna itu, dan semoga mampu kita jalankan agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat dimana merupakan tujuan langsung dari Tri Hita Karana.

0 komentar:

Posting Komentar