1 Okt 2011 By: Gede Astawan

Belajar Vegetarian

Kebiasaan makan daging dikalangan umat manusia merupakan kebudayaan khusus yang bisa dilihat sebagai keturunan dari sejak jaman prasejarah. Penyajian yang cepat serta cepat pula melawan rasa lapar memberikan alternatif lebih baik ketimbang memakan tumbuhan. Kalau kita mau lihat dan resapi secara lebih dalam, ada perbedaan sifat yang sangat mendasar antara makanan berupa dari hewan yakni daging dan makanan dari tumbuhan baik itu buah, sayuran dan biji-bijian.

Daging mengandung sifat energi yang lebih cepat, lebih panas, namun lebih cepat pula redup. Seperti api, membakar, namun secepat itu pula menjadi abu. Ini merupakan konsekuensi alami alam semesta, dimana kita tahu sesuatu yang didapat dengan cepat atau instant akan cepat pula habis atau hilang.

Tumbuhan mengandung sifat nafas, tenaga yang lembut, alot, pelan tetapi pasti. Ia bersifat memelihara seperti air. Tenang dan memberikan kehidupan, dimana kita tergantung pada oksigen yang dihasilkan tumbuhan untuk bernafas. Suatu unsur paling vitas tubuh mahluk sekunder seperti hewan dan manusia.

Dalam suatu ekosistem alami di alam, tumbuhan menduduki tempat pertama yang disebut produsen. Ia menghasilkan berbagai zat dengan kandungan kesehatan yang sangat utama, seperti madu, klorofil, dan buah yang mengandung berbagai serat yang ternyata sangat berguna bagi tubuh manusia itu sendiri. Sedangkan hewan secara alami menduduki tempat yang kedua yang disebut konsumen karena ia makan dari tumbuhan (produsen). Ada pula hewan yang menempati urutan kedua namun lebih dibelakang lagi atau sering disebut konsumen tingkat dua karena ia makan dari konsumen tingkat satu. Dimana konsumen tingkat adalah konsumen yang memakan tumbuhan.

Konsumen tingkat satu itu bisa disebut sebagai herbivora atau hewan pemakan tumbuhan. Sedangkan konsumen tingkat kedua sering disebut sebagai karnivora atau pemakan hewan lain. Adapula suatu hewan yang bisa disebut sebagai konsumen tingkat satu ataupun konsumen tingkat kedua sekaligus, karena ia mampu memakan produsen ataupun konsumen sekaligus. Dan tingkat ini sering disebut sebagai pemakan segalanya atau omnivora. Manusiapun barangkali ditetapkan pada kedudukan ini karena ia mampu untuk disebut konsumen tingkat satu sekaligus juga konsumen tingkat kedua.

Namun dibalik itu, manusia memiliki kelebihan sekaligus beberapa kelemahan yang secara teoritis diturunkan dari asal manusia itu sendiri akibat evolusinya. Kelebihannya adalah manusia mampu untuk memilih makanan mana yang ia pilih. Kedudukan mana yang ia kehendaki, serta mengetahui sejauh mana kedua kedudukan tadi memiliki konsekuensi yang berbeda atas tubuh manusia itu sendiri. Dan kekurangannya itu ialah sejauh mana ia mau bertindak untuk memanfaatkan kelebihannya itu untuk menghargai tubuhnya sendiri. Sejauh mana ia mau belajar untuk menyimpulkan sesuatu dari cerita sejarah, catatan-catatan masa lalu, informasi berupa bacaan dan berita, serta pengalamannya sendiri dalam melihat berbagai peristiwa yang merupakan konsekuensi logis dan alami dari suatu pilihan tindakan.

Memilih merupakan suatu seni dalam menjalani kehidupan itu sendiri, dan pengetahuan serta kecerdasan maupun kemantapan pikiran akan memberi jalan menuju pada pilihan yang paling tepat. Informasi secuil apapun akan sangat berguna untuk menunjang suatu prinsip guna memenuhi panggilan untuk memilih.

0 komentar:

Posting Komentar