31 Des 2017 1 komentar By: Gede Astawan

Membuat adapter tv tuner dari usb

Kali ini saya ingin membagi cara untuk membuat adapter atau membuat adaptor tv tuner khususnya tv tuner gadmei tetapi bisa juga diaplikasikan pada tv tuner merek lain. Dimana cara membuat adapter  tv tuner gadmei dari usb ini sangat sederhana. Adapter ini dibuat untuk mengganti adapter tv tuner gadmei yang rusak terbakar dengan carger atau charger hp usb. Jadi kita memerlukan komponen untuk mengganti adapter tv tuner yang rusak dengan carger usb.

Nah pertama kita lihat dulu kasusnya yaitu pengalaman saya sendiri, dimana adapter tv tuner saya rusak terbakar sehingga tidak bisa menyuplai power atau listrik ke tv tuner. Kalau beli adapter variabel ternyata tidak cocok dan tidak bisa nyala. Sehingga setelah mencari dan mempelajari dari berbagai sumber akhirnya saya mengerti bahwa adapter tv tuner gadmei yang rusak bisa diganti dengan carger handphone android dengan kekuatan sama yaitu 5 volt arus minimal 1 ampere (1000mA) dengan sedikit modifikasi.

Persiapan:
1. Carger hp 5V - 1A atau 5V - 2A
2. Bekas adapter yang rusak
3. Solder dan timah
4. Gunting dan cutter
5. Kabel data usb bekas atau baru

Pengerjaan:
Pertama kita potong adapter bekas dan kita buat adapternya, karena kita cuma memerlukan kabelnya dan colokan ke tv tuner saja (male jack).
Kedua kita kupas kabel data USB dengan yakin tanpa ragu dan hati-hati tentunya, dimana kita hanya memerlukan colokan usb yang besar nanti bisa dilihat gambar.
Nah yang ketiga kita memerlukan sedikit pengetahuan tentang slot positif negatif pada ujung usb sehingga dalam menyolder kita tidak salah. Nanti bisa dilihat pada gambar. Sebagai ringkasan, pada usb terdapat empat slot yang mana dua ditengah tidak terpakai karena itu untuk koneksi data.
Keempat jika sudah paham maka tinggal kupas ujung kabel bekas adapter yang rusak keduanya, dan kabel positif adalah yang ada tulisannya dan negatif adalah yang ada garis putih putus-putus atau strip putih. Kalah belum yakin boleh cek dengan multitester.
Kelima solder ujung kabel yang sudah dikupas yaitu kabel + dan kabel - pada usb yang sudah dikupas.

Selesai...

Sekarang tinggal colok usb pada carger handphone dan jadilah adapter tv tuner gadmei dari kabel data usb dan carger hp dengan sedikit modifikasi.

21 Des 2017 0 komentar By: Gede Astawan

Jalan jalan ke Lombok day 4

Jalan jalan di Lombok kali ini kami lanjutkan dengan tirtayatra ke beberapa Pura yang ada di pulau ini. Pura yang akan kami tuju antara lain Pura Jagatnatha di Taman Mayura (Pura Mayura) terletak di kota Mataram, Pura Mandaliq Lingsar (Pura Lingsar) yang terletak di desa Lingsar, Pura Suranadi (Dang Kahyangan) yang terletak di desa Suranadi dan Pura Batu Bolong yang terletak di Pantai Senggigi.

Pura yang pertama tempat kami bersembahyang adalah Pura Jagadnatha di Taman Mayura, sebuah taman kerajaan Karangasem yang berisi kolam yang sangat luas. Namun sayang kolamnya keruh, entah karena sebab apa. Namun waktu itu sangat disayangkan, karena saya melihat aktifitas pencucian karpet di tepi kolam dan air cucian langsung dialirkan ke kolam. Mungkin itu yang menyebabkan beberapa ikan saya amati mengambang mati. Seharusnya pemerintah kota Mataram lebih tegas melarang hal seperti itu. Didalam pura ini sangat luas dengan palinggih utama berupa Padmasana seperti pura jagadnatha di tempat tempat lainnya. Setelah dipimpin oleh pemangku, kami melakukan persembahyangan bersama.

Pura selanjutnya adalah Pura Lingsar. Pura ini terletak kira kira lima belas menit dari Pura Mayura. Di pura lingsar ini terdapat sebuah bejian untuk melukat sebelum melakukan persembahyangan, dan juga terdapat sebuah kolam permohonan. Di kolam ini kita dapat melakukan permohonan dengan cara melempar uang logam ke dalam kolam.

Desa Suranadi adalah desa yang kita tuju selanjutnya untuk bersembahyang di Pura Dang Kahyangan Suranadi. Di depan pura terdapat patung dari seorang pendeta Hindu yang sangat terkenal dari Majapahit yaitu Danghyang Nirartha. Di dalam pura pun saya melihat sebuah kalimat yang berbunyi Pura Ulon Majapahit. Pura ini berlatarkan suasana pegunungan yang masih asri dan sejuk serta di depan pura terdapat tempat wisata kuliner bagi masyarakat kota yang jenuh dengan kebisingan. Kita dapat memesan sate ayam, tipat blayag, rujak buah dan es kelapa muda serta banyak lagi kuliner lain.

Dari sini kami melanjutkan perjalanan menuju pura terakhir hari ini yakni Pura Batu Bolong yang terletak persis di sebelah Pantai Senggigi daerah pinggiran barat utara Lombok. Pura ini mirip pura Uluwatu di Bali tetapi lebih kecil dan tebingnya lebih rendah. Namun disini terdapat sebuah batu bolong yang dapat kita lalui dan tembus di tepi pantai. Di pura ini diawali dengan Pura tempat pelinggih tabik Ida Ratu Gede Mecaling dibawah sebuah pohon besar. Selanjutnya terdapat beberapa palinggih, salah satunya adalah palinggih Danghyang Nirartha. Setelah masuk ke areal utama pura terdapat dua palinggih lagi dan satu palinggih terletak ditepi tebing. Mungkin untuk penyawangan ke segara atau laut. Setelah bersembahyang kami beristirahat sebentar menikmati suasana pantai yang agak mendung disertai tarian burung camar melayang layang bermain angin.

Nah kita akhiri dulu cerita kita di Lombok, dimana besoknya kami sudah harus bergegas pulang menuju Bali tercinta. Semoga suatu waktu kita dapat jalan jalan di Pulau Eksotik, Lombok, dengan destinasi pantainya yang luar biasa, pantai tanjung aan, pantai batu payung, pantai selong belanak, pantai kuta, pantai bukit merese, yang semua terletak di kawasan itdc mandalika, sebuah kawasab pariwisata terpadu milik pemerintah melalui BUMN.

Jalan jalan ke Lombok day 3

Hallo pembaca yang cerdas, kita udah di hari ketiga aja nich. Suasana lombok yang adem, dan sedikit hujan, membuat perjalanan kami liburan semakin menyenangkan. Hari ini kita mau berangkat ke lombok bagian utara yo. Objeknya adalah Rinjani Lodge, dimana dari sana cukup jalan kaki kita bisa mencapai air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep.

Air terjun pertama bila kita jalan kaki lebih kurang 15 menit menuruni lembah yaitu Sendang Gile. Air terjun ini cukup unik karena cocoran airnya itu bertingkat dua.

Bila sudah puas berada disana, kita lanjutkan lagi menuju air terjun tetangganya yaitu Tiu Kelep. Untuk mencapainya kita berjalan kaki lebih kurang 15-20 menit dari Sindang Gile. Nah disini kita bisa berenang sepuasnya, karena kolam cocoran airnya cukup dangkal dan airnya sangat jernih. Kami mandi puas sekali sampai saya kedinginan. Airnya segar dan belum sama sekali tercemar karena langsung dari daerah pegunungan Rinjani.

Nah demikian hari ketiga kita di Lombok yang luar biasa dengan mengunjungi air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep yang bisa ditempuh dua jam perjalanan dari Kota Mataram menuju utara Pulau Lombok.

19 Des 2017 0 komentar By: Gede Astawan

Jalan jalan ke Lombok day 2

Hallo para pembaca semuanya, hari ini tepat hari ke 3 kami ada di Lombok. Dimana hari Minggu dua hari lalu saya berangkat bersama 4 orang teman saya yang lain. Kita berangkat dari pelabuhan Padangbai sekitar jam 8 pagi dan sampai pelabuhan Lembar Lombok sekitar jam 12 siang. Perjalanan dilaut cukup tenang ombaknya dan sedikit hujan begitu mau sampai.

Hari pertama kami beristirahat di rumah teman saya yang kampungnya di Lombok alias kelahiran Lombok. Sorenya cuma sempat jalan jalan sekitaran taman Udayana dan Mall Epicentrum.

Hari ke 2 barulah perjalanan mengunjungi tempat tempat bagus dimulai. Dari pertama pantai Tanjung Aan, merupakan pantai yang sangat indah dengan pasir putihnya serta bukit yang mudah didaki memberikan saya pemandangan yang membuai hati. Perjalanan untuk sampai ke kawasan ITDC atau Mandalika ini sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota Mataram. Namun demikian, saya benar benar jatuh cinta pada pasirnya yang putih, disertai air yang jernih memberikan kita pemandangan tembus ke dasar laut. Tanjung Aan sendiri berupa sebuah teluk atau sejenis laguna yang sangat tenang yang terletak didaerah lombok selatan pada kawasan pengembangan oleh ITDC. Dari sini kami melanjutkan menuju sebuah obyek batu yang cukup dekat yaitu Batu Payung. Sebuah batu besar berdiri tegak di tepi pantai, merupakan hasil abrasi air laut berpuluh tahun. Kita dapat berfoto sambil menikmati pemandangan yang masih berupa pasir putih dan pantai yang dikelilingi bebukitan. Perjalanan kami lanjutkan lagi menuju Bukit Merese yang terletak tidak jauh dari Tanjung Aan dan masih merupakan satu kawasan, karena dari puncak bukit kita dapat melihat Tanjung Aan dan Batu Payung. Meski cuaca cukup panas, kami tetap menikmati dengan berfoto ria sambil berjalan jalan diantara hamparan rumput yang menutupi bukit. Ternyata luar biasa kesan yang saya dapat, bahwa pantai pantai di Lombok memiliki pesona terbaik. Hari pertamapun terlewati dengan memuaskan sementara kami menuju rumah teman untuk bermalam.


6 Des 2017 0 komentar By: Gede Astawan

Gunung agung seminggu pasca erupsi

Hari ini kita dapat menyaksikan pemandangan yang bersih dari gunung agung, dimana cuaca cerah di sekitar gunung agung sampai radius 20 km. Sejuk dan tenang, begitu pertama kali yang tersirat didalam pikiran saya, menyaksikan gunung yang biasanya berasap ini.

Mungkin setelah sempat menyemburkan abu vulkanik ke angkasa kurang lebih selama 6 hari, gunung agung pun beristirahat kembali dalam diamnya. Begitulah salah satu fenomena dari gunung agung dimana pergerakan-pergerakan setiap fase itu begitu lambat, sehingga prediksi-prediksi badan-badan nasional hampir selalu meleset. Karena sering dibandingkan dengan gunung-gunung lain di Indonesia, maka kesimpulan yang diambilpun selalu meleset.

Menurut pengamatan saya sepanjang dua bulan ini, terhadap ciri-ciri yang dikeluarkan gunung, baik yang saya peroleh dari beberapa media dan situs resmi, termasuk pengamatan langsung terhadap fenomena asap, maka aktivitas gunung agung menunjukkan gerakan yang pelan tapi pasti. Jadi tidak bisa diramalkan secepat perkiraan teori-teori gunung api lainnya.

3 Des 2017 0 komentar By: Gede Astawan

Gunung Agung - Erupsi Magmatik hari ke 4

Halo pembaca semuanya, meski gunung Agung telah memasuki erupsi magmatik hari keempat, namun aktivitas di sekolah kami tetap berjalan seperti biasa. Dan kebetulan juga di sekolah sedang berlangsung UAS alias ujian akhir semester pertama. Oh iya, sebagai info bahwa penulis bekerja di sebuah sekolah menengah kejuruan negeri di karangasem. Nah memang sekolah kami berada tepat diluar zona KRB 1 jadi masih cukup aman dari letusan. Dan secara kebetulan juga, hujan abu tidak sama sekali mengarah ke sekolah kami. Jadi anak-anak sangat aman menjalankan aktivitas pembelajarannya.

Tetapi, beberapa siswa kami juga ada yang ikut mengungsi karena desa mereka kena zona KRB. Oh iya KRB itu maksudnya kawasan rawan bencana. Dimana KRB 1 yaitu zona radius 9-12 km dari gunung, KRB 2 yaitu radius 5-9 km dari gunung, dan KRB 1 yaitu radius kurang dari 5 km. Namun demikian beberapa siswa tetap mengikuti proses pembelajaran dari tempat pengungsiannya.

Berikut beberapa gambar yang penulis dapatkan pada hari keempat.

Gunung Agung - Erupsi Magmatik hari ke 3

Setelah mulai erupsi magmatik pertama pada Sabtu 25/11/2017, maka erupsi terus berlanjut sampai hari ketiga pada Senin 27/11/2017. Nampak abu vulkanik membumbung makin tinggi, dimana warna abu yang keluar ada hitam dan putih. Ternyata menurut info yang saya dapat dari teman-teman lewat BMKG, warna putih lebih banyak mengandung uap air, sedang warna abu pekat (hitam) merupakan abu vulkanik. Menurut informasi sejumlah teman dan media sosial, abu telah turun juga di daerah Sidemen, Sibetan, dan Klungkung.

Namun berdasarkan pengamatan saya yang tinggal pada radius lebih kurang 15 km dari gunung, sedikit ada aktifitas gempa. Namun berikut saya tampilkan foto dari jalan menuju tempat kerja saya yaitu Abang Karangasem.

Gunung Agung - Erupsi Magmatik hari ke 2

Hallo pembaca semuanya, setelah sekian lama tidak menulis blog, akhirnya kembali lagi bisa menulis.
Kali ini kita mau lihat gunung agung yang meletus yaitu erupsi magmatik pertama kali pada sabtu 25 Nopember 2017 pukul 17.00. Dimana asap abu-abu terlihat mengepul ke langit dengan ketinggian lebih dari 500 m. Menurut warga dikatakan erupsi freatik karena beberapa hari sebelumnya gunung Agung sempat mengeluarkan asap pekat juga setelah hujan deras dan oleh BMKG disebut erupsi freatik akibat menerobosnya air hujan ke celah celah magma. Namun ternyata setelah info resmi dari BMKG ternyata letusan yang dimulai hari sabtu sampai lebih kurang hari Rabu telah mengeluarkan material abu vulkanik cukup banyak yang tersebar dan mengarah ke barat dan selatan gunung.

Akhirnya, pada hari Minggu pagi penulis menyempatkan diri melihat situasi dari dekat di daerah Tirtagangga Karangasem, dimana tampak asap hitam menggumpal seperti membentuk payung diatas gunung. Suasana fenomena alam cukup menyeramkan terlihat dan selanjutnya penulis pun berangkat menuju Gianyar karena ada acara, namun akhirnya bertemu dengan hujan abu cukup pekat di daerah Candidasa Karangasem. Abu abu berterbangan membuat suasana jalan menjadi berdebu. Tampak mobil mobil dan sadel motor memutih. Tak luput baju dan celana penulispun ikut menjadi kotor kena hujan abu. Untunglah sudah siap masker jadi penulispun melanjutkan untuk berangkat menuju Denpasar. Sepanjang 1 jam perjalanan, hujan abu masih terlihat, dimana jika kita membuka kaca helm, maka mata terasa sangat perih. Ternyata hujan abu sudah sampai Manggis. Sesampainya di Gianyar, dirumah teman penulis sempat meletakkan HP di lantai, dan tanpa sengaja menemukan serpihan abu di layar HP yang sebelumnya masih bersih. Demikian pengalaman pertama penulis terhadap peristiwa letusan gunung Agung Bali. Semoga bisa memberi info yang benar dan bermanfaat.