9 Mei 2022 By: Gede Astawan

Pengertian Catur Asrama

Pengertian Catur Asrama. Secara kata catur berarti empat, dan asrama berarti tingkatan. Catur Asrama dapat diartikan sebagai empat tingkatan hidup manusia. Tingkatan hidup manusia ini adalah suatu jenjang yang semestinya diikuti manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan menjalani laku kehidupan yang normal atau biasa. Adapun pembagian catur asrama terdiri dari:

1. Brahmacari
2. Grehasta
3. Wanaprasta
4. Biksuka

Penjelasan masing-masing tingkatan:

1. Brahmacari
        Terdiri dari kata brahma dan carya. Brahma artinya pengetahuan dan carya artinya mencari atau mengejar. Jadi Brahmacari adalah masa hidup untuk mengejar ilmu pengetahuan. 
        Umumnya usia ini berkisar antara 5 tahun sampai 25 tahun. Dalam masa ini, seorang manusia wajib fokus untuk belajar baik itu di sekolah maupun lembaga non formal yang nantinya akan dijadikan bekal hidup untuk mencari pekerjaan dan pengetahuan untuk mengarungi dunia ini.

2. Grehasta
Grehasta artinya masa hidup berumah tangga atau menikah dan membina keluarga. Usia ini biasanya berkisar antara 21 hingga 50 tahun. Dalam masa ini, seseorang manusia wajib fokus untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, terutama kebutuhan makan, rumah, dan pakaian anak dan istrinya. Dalam masa ini perhatian seorang lebih diberikan kepada anak-anak dan istrinya.

3. Wanaprasta
Wanaprasta adalah masa hidup untuk melepaskan semua keterikatan dunia. Masa ini jaman dahulu dilakukan dengan pergi mengasingkan diri ke hutan dan membuat gubuk disana. Dalam masa ini seseorang yang memilih jalan wanaprasta, anak-anak mereka harus sudah bekerja, jadi tidak boleh melakukan wanaprasta tapi menelantarkan istri dan anak-anaknya. Dalam kehidupan wanaprasta seseorang suami, sudah melepas semua ikatan dengan istri dan anaknya, tidak melakukan perbuatan senang-senang dan hanya fokus mempelajari ajaran Sastra Weda dan kebajikan.

Dalam tahap ini seseorang masih boleh bekerja namun tujuan kerjanya hanya untuk merawat badan yaitu untuk makan. Misalnya bercocok tanam ketela, padi, sayur dan sebagainya. Dalam tahap ini seseorang masih bisa tinggal didalam sebuah ruangan dan merasakan tidur yang nyaman. Namun dalam tahap ini seseorang harus mulai belajar melakukan puasa menahan lapar. Sebagai persiapan memasuki kehidupan biksuka.

Jika pada jaman sekarang, tahap ini dilakukan di rumah tentu tidak akan memperoleh hasil maksimal karena terdapat gangguan keluarga. Jadi harus mengutamakan memondok di tempat yang sepi.

4. Biksukha
Biksuka adalah tingkatan hidup yang terakhir dalam penjelmaan di dunia ini. Dalam tingkatan ini seseorang tidak boleh lagi tinggal di pemondokan spiritual seperti dalam tahap wanaprasta. Dalam tahap biksuka, seseorang yang telah dinyatakan lulus pelajaran suci Weda oleh gurunya harus melaksanakan perjalanan suci (tirta yathra) dari satu tempat ke tempat lain, dari satu desa ke desa lain untuk menyebarkan ajaran suci. Dalam tahap hidup ini, seorang biksu atau sanyasin, tidak boleh merasakan kenyamanan dengan tidur di dalam satu tempat selama lebih dari 42 hari. Karena jika diam terlalu lama, mungkin akan merasakan kenyamanan lagi, karena ada selimut dan makanan berlimpah.

Seorang biksuka harus siap menahan lapar, karena dia tidak boleh bekerja. Dia hanya boleh mendapatkan makanan dari persembahan orang lain. Misalnya dia tiba di suatu tempat, dan ada penduduknya, maka disana dia beristirahat dan memperoleh persembahan makanan dari penduduk, sementara dia juga harus menyebarkan ajaran weda. Dia wajib memberikan wejangan-wejangan agar kehidupan di desa tersebut menjadi semakin baik. Tidak boleh diam di satu tempat terlalu lama, atau maksimal 42 hari dia harus sudah pindah lagi ke tempat lain, untuk melanjutkan tugasnya menyebarkan ajaran suci Weda.

Nah demikianlah penjelasan mengenai empat tingkatan hidup manusia yang bisa dipilih untuk dilakoni atau tidak. Empat tingkatan hidup itu sering disebut sebagai Catur Asrama. 

0 komentar:

Posting Komentar