Jalan jalan di Lombok kali ini kami lanjutkan dengan tirtayatra ke beberapa Pura yang ada di pulau ini. Pura yang akan kami tuju antara lain Pura Jagatnatha di Taman Mayura (Pura Mayura) terletak di kota Mataram, Pura Mandaliq Lingsar (Pura Lingsar) yang terletak di desa Lingsar, Pura Suranadi (Dang Kahyangan) yang terletak di desa Suranadi dan Pura Batu Bolong yang terletak di Pantai Senggigi.
Pura yang pertama tempat kami bersembahyang adalah Pura Jagadnatha di Taman Mayura, sebuah taman kerajaan Karangasem yang berisi kolam yang sangat luas. Namun sayang kolamnya keruh, entah karena sebab apa. Namun waktu itu sangat disayangkan, karena saya melihat aktifitas pencucian karpet di tepi kolam dan air cucian langsung dialirkan ke kolam. Mungkin itu yang menyebabkan beberapa ikan saya amati mengambang mati. Seharusnya pemerintah kota Mataram lebih tegas melarang hal seperti itu. Didalam pura ini sangat luas dengan palinggih utama berupa Padmasana seperti pura jagadnatha di tempat tempat lainnya. Setelah dipimpin oleh pemangku, kami melakukan persembahyangan bersama.
Pura selanjutnya adalah Pura Lingsar. Pura ini terletak kira kira lima belas menit dari Pura Mayura. Di pura lingsar ini terdapat sebuah bejian untuk melukat sebelum melakukan persembahyangan, dan juga terdapat sebuah kolam permohonan. Di kolam ini kita dapat melakukan permohonan dengan cara melempar uang logam ke dalam kolam.
Desa Suranadi adalah desa yang kita tuju selanjutnya untuk bersembahyang di Pura Dang Kahyangan Suranadi. Di depan pura terdapat patung dari seorang pendeta Hindu yang sangat terkenal dari Majapahit yaitu Danghyang Nirartha. Di dalam pura pun saya melihat sebuah kalimat yang berbunyi Pura Ulon Majapahit. Pura ini berlatarkan suasana pegunungan yang masih asri dan sejuk serta di depan pura terdapat tempat wisata kuliner bagi masyarakat kota yang jenuh dengan kebisingan. Kita dapat memesan sate ayam, tipat blayag, rujak buah dan es kelapa muda serta banyak lagi kuliner lain.
Dari sini kami melanjutkan perjalanan menuju pura terakhir hari ini yakni Pura Batu Bolong yang terletak persis di sebelah Pantai Senggigi daerah pinggiran barat utara Lombok. Pura ini mirip pura Uluwatu di Bali tetapi lebih kecil dan tebingnya lebih rendah. Namun disini terdapat sebuah batu bolong yang dapat kita lalui dan tembus di tepi pantai. Di pura ini diawali dengan Pura tempat pelinggih tabik Ida Ratu Gede Mecaling dibawah sebuah pohon besar. Selanjutnya terdapat beberapa palinggih, salah satunya adalah palinggih Danghyang Nirartha. Setelah masuk ke areal utama pura terdapat dua palinggih lagi dan satu palinggih terletak ditepi tebing. Mungkin untuk penyawangan ke segara atau laut. Setelah bersembahyang kami beristirahat sebentar menikmati suasana pantai yang agak mendung disertai tarian burung camar melayang layang bermain angin.
Nah kita akhiri dulu cerita kita di Lombok, dimana besoknya kami sudah harus bergegas pulang menuju Bali tercinta. Semoga suatu waktu kita dapat jalan jalan di Pulau Eksotik, Lombok, dengan destinasi pantainya yang luar biasa, pantai tanjung aan, pantai batu payung, pantai selong belanak, pantai kuta, pantai bukit merese, yang semua terletak di kawasan itdc mandalika, sebuah kawasab pariwisata terpadu milik pemerintah melalui BUMN.